Analisis Pelaksanaan Penagihan Pajak atas Peralihan Hak atas Tanah dan Bangunan di Kabupaten Takalar

Authors

  • Alvita Dwi Septiani Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muslim Indonesia
  • Muhammad Nur Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muslim Indonesia
  • Rosmawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muslim Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.56750/csej.v8i2.1101

Keywords:

BPHTB, Kebijakan pajak, Kepatuhan wajib pajak, Realisasi pajak

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan penagihan pajak atas peralihan hak atas tanah dan bangunan di Kabupaten Takalar, dengan fokus pada penyebab penurunan realisasi penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara kepada pejabat Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Notaris/PPAT, dan wajib pajak yang memahami langsung pelaksanaan kebijakan perpajakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan realisasi BPHTB disebabkan oleh perubahan kebijakan Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP), target penerimaan yang tidak realistis, lemahnya pengawasan di tingkat PPATS, kebijakan BPHTB nihil untuk proyek strategis nasional, serta kurangnya sosialisasi kepada wajib pajak. Penelitian ini menyimpulkan perlunya perbaikan tata kelola pajak, peningkatan pengawasan terhadap Notaris/PPAT dan PPATS, serta penguatan sosialisasi kepada wajib pajak sebagai upaya untuk meningkatkan realisasi penerimaan BPHTB di Kabupaten Takalar.

References

Andrean, D. W. (2021). Tinjauan yuridis terhadap akta jual beli tanah dan bangunan yang menggunakan nilai transaksi tidak sebenarnya yang dilaksanakan di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah di Kabupaten Boyolali. 75(17), 399–405.

Anggoro, D. D. (2017). Pajak daerah dan retribusi daerah. UB Press.

Ardanto Nugroho, Yanis Rinaldi, E. (2021). Tanggung jawab Pejabat Pembuat Akta Tanah dalam pembuatan akta untuk menghindari pajak. Diversi Jurnal Hukum, 7(1), 129–150.

Fitriady, E., Effendy, M., & Buana, M. S. (2023). Harga jual beli dalam akta jual beli (AJB) dikaitkan dengan pajak pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Notary Law Journal, 2(3), 203–215. https://doi.org/10.32801/nolaj.v2i3.44

Guk-Guk, D. G. R. (2021). Efektivitas validasi BPHTB terhadap ketidaksesuaian nilai objek pajak dalam akta jual beli dengan harga sebenarnya (Studi pada Bapenda Kota Medan).

Heider, F. (1958). The psychology of interpersonal relations. New York: Wiley.

H.S., S. (2003). Hukum kontrak: Teori dan teknik penyusunan kontrak. Sinar Grafika.

Hernanda, B. A. (2014). Problematika validasi BPHTB atas hasil verifikasi lapangan. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 3(1), 8.

Made Sudira. (2022). Penerapan Nilai Objek Pajak (NJOP) terhadap pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) dan BPHTB dalam transaksi jual beli tanah di Kabupaten Bandung. Yusthima, 2(1), 60–70. https://doi.org/10.36733/yusthima.v2i01.2982

Mardiasmo. (2011). Perpajakan (Edisi Revisi). Andi Offset.

Marina. (2020). 170423797_Bab 2, 8–32.

Mercy Christiani Tampi, Inggriani Elim, & A. W. (2024). Analisis perhitungan dan pencatatan penerimaan BPHTB di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Minahasa. Riset Akuntansi, 2, 443–451. https://doi.org/10.58784/rapi.221

Meyliana Maulina, Putri Yushi, Q. M., Surya Saputra, G., & Riandani Hairy, G. (2024). Analisis kebijakan insentif BPHTB dan PPh terhadap pembayaran pajak peralihan hak atas tanah. Qawanin Jurnal Ilmu Hukum, 5(1), 18–31. https://doi.org/10.56087/qawaninjih.v5i1.405

Nurmiati, N., & Lubis, B. (2021). Peranan pajak daerah di Kota Makassar. Patria Artha Journal of Accounting and Financial Reporting, 5(1), 50–66. https://doi.org/10.33857/jafr.v5i1.424

Projodikoro, W. (1991). Hukum perdata tentang persetujuan-persetujuan tertentu. Sumur.

Saputra, Z., Amiruddin, Mapparenta, & Pramukti, A. (2023). Pengaruh moral pajak, sanksi pajak, dan kebijakan pengampunan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak pada KPP Pratama Makassar Selatan. Center of Economic Students Journal, 4(4), 304–322. https://doi.org/10.56750/csej.v4i4.457

Satrianingsih, N. N. P., & Wirasila, A. (2019). Peralihan hak milik atas tanah melalui perjanjian jual beli di bawah tangan. Kertha Semaya: Journal Ilmu Hukum, 7, 2–3.

Siahaan, M. P. (2013). Pajak daerah dan retribusi daerah. PT. Raja Grafindo Persada.

Siti Ariska Nur Hasanah, Dwi Agustina, Oktavia Ningsih, & Intan Nopriyanti. (2024). Teori tentang persepsi dan teori atribusi Kelley. CiDEA Journal, 3(1), 44–54. https://doi.org/10.56444/cideajournal.v3i1.1810

Suhendar, S., Yuslim, Y., & Syofiarti, S. (2023). Akibat hukum transaksi jual beli dalam kaitannya dengan validasi pajak daerah oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pelalawan. UNES Law Review, 6(1), 1745–1759.

Suryaningsih, A. (2023). Analisis anggaran dan realisasi BPHTB pada BPPRD Kota Tanjungpinang. STIE Pembangunan Tanjungpinang.

Suryodiningrat, R. (1996). Perikatan-perikatan bersumber perjanjian. Tarsito.

Vina Vialli, Bastari, & Utary Maharany Barus, T. (2022). Analisis yuridis terhadap akta jual beli yang ditandatangani sebelum dilakukan pembayaran pajak pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan (Studi Putusan MA No. 541 PK/PDT/2019), 541, 30–64.

Widowati, A. R., Dewi, I., & Koeswarni, E. (2021). Implikasi pemalsuan validasi surat setoran pajak dalam pembuatan akta jual beli tanah. Palar | Pakuan Law Review, 7(2), 252–267. https://doi.org/10.33751/palar.v7i2.3942

Wira Franciska, A. F. (2023). Perlindungan hukum bagi para pihak atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh PPAT dalam penggelapan pajak terhadap peralihan hak atas tanah. Hukum Kenotariatan, 5(1), 104–116.

Downloads

Published

2025-04-20

How to Cite

Alvita Dwi Septiani, Muhammad Nur, & Rosmawati. (2025). Analisis Pelaksanaan Penagihan Pajak atas Peralihan Hak atas Tanah dan Bangunan di Kabupaten Takalar. Center of Economic Students Journal, 8(2), 506–513. https://doi.org/10.56750/csej.v8i2.1101